Tutup bagian atas dengan sarangan lalu plastik tipis dan di atasnya diisi air • Inkubasi 3 -4 minggu. • Jika timbul buih pada permukaan segera buang • Pisahkan brine dengan mentimun, didihkan 5 menit, dan saring (kertas saring kopi) • Masukkan mentimun dalam botol jar, tuangi brine, dan tutup • Pasteurisasi 82,2 oC 30 menit Bagi sebagian besar orang Indonesia, kecap sudah menjadi teman makan sehari-hari. Saking gemarnya, bahkan ada orang yang tidak berselera makan tanpa kehadiran si hitam kental ini. Di balik rasanya yang manis dan gurih, Anda harus tahu jenis kecap yang dikonsumsi dan bagaimana proses pembuatannya. 1. Kecap dari proses fermentasi Fermentasi atau peragian menggunakan mikroba yang berfungsi mengubah bentuk makanan yang berbeda. Contoh dari kecap jenis ini adalah tauco. 2. Kecap dari proses hidrolisis Proses hidrolisis akan menghasilkan kecap yang dikenal sebagai kecap modern, dimana waktu pembuatannya relatif cepat, tapi tidak memiliki rasa yang khas. Kecap ini biasanya dibuat oleh pengusaha rumahan. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? 3. Kecap hasil fisis Ini merupakan pengolahan dengan metode campuran, antara proses fisis dan hidrolisis. Dimana dalam waktu yang singkat, bisa diciptakan kecap dengan citarasa yang kekhasannya bisa diatur. Kecap jenis ini adalah kecap yang sering dikonsumsi dan merupakan produksi pabrik-pabrik besar.
TeknikFermentasi pengolahan terasi, kecap ikan dan ikan peda. 2. Proses fermentasi yang menghasilkan senyawa-senyawa, secara nyata akan memiliki kemampuan atau daya awet dalam produk yang diolah tersebut, misalnya dalam pembuatan ikan peda. Proses fermentasi yang terjadi pada ikan merupakan proses penguraian secara biologis
Pendahuluan Latar Belakang Pembangunan merupakan kegiatan sadar dan terencana dalam upaya merubah suatu keadaan ke arah yang lebih baik. Kegiatan pembangunan biasanya selalu membawa dampak positif dan negatif. Untuk mengeliminasi dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif, setiap kegiatan pembangunan harus ditelaah aspek kelayakan lingkungannya. Pembangunan lingkungan hidup diarahkan padaterwujudnya kelestarian lingkungan dalam keseimbangan dan kelestarian yang dinamis untuk menjamin terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan, melalui berbagai kebijakan yakni pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan, upaya rehabilitasi dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta peningkatan sumber daya manusia yang diikuti dengan peningkatan kelembagaan. Air limbah merupakan salah satu masalah dalam pengendalian dampak lingkungan. Tujuan Tujuan dibuatnya paper ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara mengolah limbah pembuatan kecap, membahas masalah-masalah yang mungkin timbul dalam operasi industri kecap,dan mengetahui sumber-sumber dari limbah kecap. PEMBAHASAN Sifat dan Karakteristik Air Limbah Air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya dan lazimnya muncul karena hasil aktivitas manusia. Untuk mengetahui lebih luas tentang air limbah maka perlu diketahui kandungan apa saja yang terdapat didalam air limbah dan bagaimana sifat-sifatnya. Pada intinya air limbah dapat dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologis. Sifat Fisik Penentuan tercemar atau tidaknya air limbah sangat dipengaruhi oleh sifat fisik yang mudah dilihat. Adapun sifat fisik yang penting adalah kandungan zat padat yang berefek estetika, kejernihan, warna, bau dan temperatur. Zat organik yang ada pada air limbah sebagian besar mudah terurai degradable yang merupakan sumber makanan dan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme. Salah satu faktor yang mempengaruhi sifat fisik tersebut adalah turbiditas atau kekeruhan. Turbiditas atau kekeruhan di dalam air disebabkan oleh adanya zat yang tersuspensi seperti lumpur, plangton, zat organik dan zat halus lainya. Turbiditas tidak memiliki hubungan langsung dengan zat padat tersuspensi, karena turbiditas tergantung dari ukuran dan bentuk butir partikel, sedangkan zat padat tersuspensi tergantung dengan zat yang tersuspensi tersebut. Ada beberapa metoda pengukuran turbiditas yatu • Nefelometri • Hellige turbiditymetri kekeruhan silika • Metode visual/candle turbiditymetri kekeruhan jackson • Metode spektrofotometri Sifat Kimia Sifat kimia dari air limbah dapat diketahui dengan adanya zat kimia dalam air buangan. Adapun zat kimia yang terpenting dalam air limbah pada umumnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut 1. Bahan organik Air limbah dengan tingkat pencemar sedang mengandung sekitar 60% zat-zat terlarut dan sekitar 40% zat padat tersupensi. Bahan organik dalam limbah mengandung sekitar 40%-60% protein, 25% - 50% karbohidrat serta 10% lainnya berupa lemak. 2. Bahan anorganik Zat organik yang penting perannya didalam pengontrolan air limbah adalah pH, kadar khlor, alkalinitas, kadar sulfur, zat beracun seperti CN cianida , Cr chrom , logam berat Na, Mg, Cr, Cd, Zn, Cu, Fe, dan Hg , fosfor, gas-gas seperti NH3, CH4O2 dan lain- lain, methane, dan nitrogen 3. pH pH menunjukan derajat asam-basa suatu cairan, melalui konsentrasi aktifitas ion Hidrogen. Peranan ion hidrogen dalam air dapat mempengaruhi aktifitas manusia, binatang, mikroorganisme serta proses-proses lainya. Ion hidrogen sangat berperan dalam air, namun tidak begitu berperan dalam pelarut organik seperti alkohol dan lain-lain. Oleh karena itu, derajat asam basa hanya dapat diukur di dalam pelarut air. Ada dua metode pengukuran pH  Metode kolorimetri adalah suatu cara pengukuran pH yang menggunakan indikator warna sebagai alat ukur. Indikator dapat berupa kertas atau serbuk-serbuk indikator. Metode ini sering dipakai dalam titrasi asam basa atau alat pengukuran dengan lakmus, kertas pH indikator dan sebagainya.  Metode potensiometri adalah metode pengukuran pH yang didasarkan atas perbedaan tegangan pada kedua ujung potensial. Yang dimaksud dengan ujung potensial disini adalah elektroda elektroda kerja dan elektroda pembanding. Sifat Biologis Sifat biologis pada air buangan perlu diketahui untuk menaksir tingkat kekotoran air limbah sebelum di buang ke badan air. Mikroorganisme yang penting dalam air limbah dan air permukaan dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu 1. Protista, meliputi jamur, bakteri dan algae 2. Binatang dan tanaman Sumber Limbah Cair Industri Kecap Proses pembuatan kecap 1 Cuci kedelai dan rendam dalam 3 liter air selama satu malam. Kemudian rebus sampai kulit kedelai menjadi lunak, lalu tiriskan di atas tampah dan dinginkan; 2 Beri jamur tempe pada kedelai yang didinginkan. Aduk hingga rata dan simpan pada suhu ruang 250~300 C selama 3~5 hari; 3 Setelah kedelai ditumbuhi jamur yang berwarna putih merata, tambahkan larutan garam. Tempatkan dalam suatu wadah dan biarkan selama 3-4 minggu pada suhu kamar 250~300 C. Batas maksimum proses penggaraman adalah dua bulan; 4 Segera tuangkan air bersih, masak hingga mendidih lalu saring; 5 Masukkan kembali hasil saringan, tambah gula dan bumbu-bumbu. Bumbu ini kecuali daun salam, daun jeruk dan sereh disangrai terlebih dahulu kemudian digiling halus dan campur hingga rata. Penambahan gula merah untuk a. Kecap manis tiap 1 liter hasil saringan membutuhkan 2 kg gula merah b. Kecap asin tiap 1 liter hasil saringan membutuhkan 2 ½ ons gula merah 6 Setelah semua bumbu dicampurkan ke dalam hasil saringan, masak sambil terus diaduk-aduk. Perebusan dihentikan apabila sudah mendidih dantidak berbentuk buih lagi; 7 Setelah adonan tersebut masak, saring dengan kain saring. Hasil saringan yang diperoleh merupakan kecap yang siap untuk dibitilkan. Catatan 1 Pemberian jamur harus sesuai jumlahnya dengan banyaknya kedelai, agar tidak menimbulkan kegagalan jamur yang tumbuh. 2 Setelah direbus dan ditiriskan, kedelai harus didinginkan dengan sempurna. Bila tidak, jamur yang ditebarkan diatasnya akan mati. 3 Bahan baku untuk pembuatan kecap, selain dari kacang kedelai dapat juga dari biji kecipir, dengan proses pembuatan yang sama. Masalah-masalah yang mungkin timbul dalam operasi industri kecap antara lain 1. Dampak lingkungan dari industri kecap yang membuang air limbah secara langsung atau dengan kata lain tidak ditangani secara memadai sehingga menurunkan kandungan oksigen terlarut perairan umum. 2. Bau busuk yang menyengat akibat biodegradasi limbah cair maupun padat 3. Kerusakan tanah akibat dari a. Penguraian sisa-sisa bahan buangan oleh mikroorganisme; b. Penumpukan bahan-bahan padat yang dapat meimbulkan leachate; c. Perubahan pH Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan kecap dapat berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah padat ini dapat berupa bungkil dan ampas. Sedangkan limbah cair berupa air yang dihasilkan dari proses pencucian dan perendaman bahan baku serta sisa air hasil perebusan kedelai. Untuk lebih jelas proses-proses yang menghasilkan limbah dapat dilihat pada diagram alir pembuatan kecap kedelai. Diagram alir proses pembuatan kecap Limbah air Limbah air Limbah air Limbah air Penanganan Limbah Cair Industri Kecap Air limbah yang dihasilkan dari aktifitas produksi kecap diolah dengan melalui serangkaian proses pengolahan baik secara kimiawi yaitu proses koagulasi dan flokulasi, fisika melalui proses sedimentasi dalam clarifier dan filtrasi dalam sand filter maupun secara biologi dengan proses aerasi. Air limbah tersebut tidak dibuang tapi dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman di lingkungan pabrik , salah satu pemanfaatan lebih lanjut yang setelah penelitian ini dilakukan dan dapat menghasilkan air dengan kualitas yang lebih baik, effluen ini akan digunakan untuk proses pencucian bahan baku. Hal tersebut dilakukan setelah effluen tersebut memenuhi baku mutu air proses, dalam hal ini nantinya akan ditambah beberapa alat pendukung proses untuk memperoleh air bersih seperti karbon aktif dan desinfektan. Air limbah dari industri kecap sebagian besar merupakan komponen organik dengan kandungan zat padat tersuspensi sekitar 728 mg/l dan bersifat asam dengan pH antara sampai Sifat asam ini dapat membuat sebagian alat proses mudah korosif sehingga untuk menanganinya dalam penyaluran ke IPAL dan proses dalam IPAL sehingga alat proses sebagian besar dibuat dari bahan non logam. Partikelpartikel koloid yang terbentuk dalam air limbah industri kecap sebagian besar berasal dari pencucian bahan baku, perendaman, dan perebusan. Air limbah dari hasil industri ditampung dalam penampungan untuk proses equalisasi. Selanjutnya air limbah tersebut dipompa menggunakan pompa submersible. Pompa Submersible adalah pompa yang dioperasikan di dalam air dan akan mengalami kerusakan jika dioperasikan dalam keadaan tidak terbenam air berkelanjutan. Di sepanjang perpipaan dilakukan injeksi kimia menggunakan Poly Alumunium Chloride sebagai koagulan, flokulan trimer 6784 sebagai flokulan dan CaOH2 untuk menaikan PH sampai 7. Selanjutnya efluen yang telah diinjeksi kimia yang merupakan proses koagulasi flokulasi ini dialirkan secara laminar kedalam clarifier I untuk mengendapkan flok-flok yang terbentuk. Pada clarifier ini air limbah mempunyai retention time sekitar 30 menit karena hasilnya belum optimal maka dilanjutkan dengan proses filtrasi menggunakan sand filter I yang berisi pasir silica dengan ukuran 2 x 3 mm. Pada proses ini air limbah langsung lewat sehingga waktu tinggalnya singkat tidak lebih dari 5 menit setelah itu efluen dari sand filter dimasukan ke dalam bak aerasi untuk proses secara biologi. Pompa submersible menggunakan daya listrik untuk menggerakkan motor. Motor itu mempunyai poros yang tegak lurus dengan impeller satu poros yang tegak lurus dengan impeller. Karena kedudukan impeller satu poros dengan motor maka bila motor bekerja impeller akan berputar dan air yang berada pada bak isapan terangkat oleh sudu yang terdapat pada impeller tersebut. Untuk menahan air yang telah terhisapterangkatoleh impeller itu supaya tidak bocor kembali ke bak isapan ,air itu ditahan oleh lower diffuser yang berada dibagian bawah pompa. Air yang dihisap akan beredar terlebih dulu di Housing Motor untuk mendinginkan motor sebelum mengalir ke saluran buang pipa buang. Untuk mematikan pompa kita memutuskan hubungan arus listrik yang masuk ke terminal board. Jika arus terputus maka motor akan berhenti dengan sendirinya dan impeller akan berhenti menghisap air. Teknologi sand-filter dipilih untuk menangani sistem pengolahan air limbah skala kecil karena beroperasi secara handal dan bebas masalah seperti dilaporkan dalam EPA's Technology Assessment. Teknologi ini stabil dan hampir bebas dari risiko kegagalan. Secara umum teknologi ini dikategorikan sebagai "attached growth aerobic process" dan intermittent sand filter adalah salah satu versinya dimana beban yang dikenakan sangat kecil. Waktu tinggal sel yang lama adalah kunci kestabilan sistem ini. Selain itu sistem ini terdiri dari beragam jenis mikroba dan beberapa jenis makroba Calaway, et al, 1955, Calaway, 1957. Karakteristik inilah yang membuat sistem ini tahan terhadap kejenuhan dan mampu mengakomodasi keadaan dimana air limbah yang masuk sangat tidak uniform. Pada proses biologi ini air limbah diproses kurang lebih 6-8 jam setelah itu dikembalikan lagi ke clarifier II dan sand filter II dengan retention time yang sama dengan effluent yang keluar setelah injeksi kimia. Setelah itu baru dibuang. Dalam selang waktu tertentu clarifier di blowdown untuk membuang sludge yang terbentuk pada dasar clarifier. Sludge ini dibuang ke dalam dryng bed. Proses pengolahan air imbah ini berlangsung secara kontinyu. Proses penanganan secara kimia lebih mendapat prioritas dibandingkan penanganan secara biologi karena penanganan secara kimia dapat berlangsung cepat dan tidak memerlukan lahan yang luas sehingga dengan peralatan yang ada efisiensi dapat ditingkatkan sedang penanganan secara biologi memerlukan tambahan lahan yang cukup luas untuk proses reduksi komponen-komponen organik dalam air limbah oleh mikroorganisme. . PROSES PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI KECAP Disusun oleh Kelompok 4 1. Annisa Rohmatin F24090035 2. Gema Noor Muhammad F24090036 3. Mochamad Taufan Akbar F24090037 4. Eren F240900120 5. Yuli Kurniawati F240900135 DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 KESIMPULAN Air limbah dari industri kecap sebagian besar merupakan komponen organik dengan kandungan zat padat tersuspensi sekitar 728 mg/l dan bersifat asam dengan pH antara sampai Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan kecap dapat berupa limbah cair dan limbah padat. Air limbah yang dihasilkan dari aktifitas produksi kecap diolah dengan melalui serangkaian proses pengolahan baik secara kimiawi yaitu proses koagulasi dan flokulasi, fisika melalui proses sedimentasi dalam clarifier dan filtrasi dalam sand filter maupun secara biologi dengan proses aerasi. DAFTAR PUSTAKA Anggun, AM dan Benedictus Setyo Limbah Dengan Media Biofilter Universitas Diponegoro Risdianto, Optimalisasi Proses Koagulasi Flokulasi Untuk Pengolahan Limbah Industri. SemarangUniversitas Diponegoro Setyawan,Ari, dan Bayu Hari Karakteristik Proses Klarifikasi Dalam Sistem Nitrifikasi-Denitrifikasi Untuk Pengolahan Limbah Cair dengan Kandungan N-NH3 Diponegoro Untukmempercepat fermentasi biasanya dicampurkan sumber karbohidrat atau energi yang berbentuk tepung beras atau nasi, sedangkan warna larutan kecap yang terjadi yaitu tergantung pada waktu. Perendaman kedelai dilakukan didalam larutan garam maka pembuatan kecap dinamakan fermentasi garam.
April28th, 2018 - Pos Tentang Pembuatan Kecap Yang Ditulis Oleh Sirossiris' 'Resep Cara Membuat Ayam Bakar Bumbu Kecap May 7th, 2018 - Resep Cara Membuat Ayam Bakar Bumbu Kecap Spesial Terlezat Ayam bakara adalah salah satu menu masakan yang cokok untuk dihidangakan pada saat pesata ataupun acara penting keluarga bahkan ayam bakar juga bisa
Caramasak ayam kecap asin dan jahe Siapkan wajan, tuang minyak goreng secukupnya. Panaskan dengan api sedang-tinggi. Masukkan jahe dan masak selama satu hingga dua menit sampai harum. Masukkan paha ayam, masak selama 10 menit sampai semua sisi kecoklatan. Tambahkan semua bahan lainnya. Kecilkan api.
Pengertiandan Karakteristik Makanan InternasionalMasakan internasional dibagi menjadi 2 yakni masakan kontinental dan makanan oriental. Perbedaan antara masakan kontinental dan oriental dapat dijumpai dalam beberapa hal, seperti perbedaan dalam susunan makanan utama, teknik pengolahan dan tata cara penyajian.a.
Beriragi tempe dan campur sampai merata pada permukaan kedelai. Diamkan selama kurang lebih 3 -5 hari Setelah jamur putih tumbuh merata pada kedelai, pisahkan biji-biji kedelai menggunakan tangan. Jemur sampai agak kering Rendam dalam larutan garam selama 3 sampai 4 minggu didalam suhu ruang. Maksimal proses penggaraman selama 2 bulan.
Namun beberapa produsen modern mengabaikan proses fermentasi sama sekali, alih-alih menggunakan proses kimia yang disebut hidrolisis asam untuk mempercepat produksi kecap. Proses ini dilakukan dengan cara memasukkan kedelai ke dalam larutan asam klorida panas. Perbedaan lain antara shoyu dengan kecap jenis lainnya, terletak pada kandungan
Sampai30 cocok dengan pencarian Anda teknik dan cara pengolahan kecap dapat diisi oleh orang-orang yang tertarik dengan topik yang berhubungan dengan teknik dan cara pengolahan kecap apa yang Anda minati. TEKNOLOGI PENGOLAHAN KECAP. Kecap pangan hasil fermentasi berupa cairan, berwarna coklat gelap, dengan rasa asin, manis atau kombinasinya
.
  • ni5vv7p8uk.pages.dev/427
  • ni5vv7p8uk.pages.dev/98
  • ni5vv7p8uk.pages.dev/41
  • ni5vv7p8uk.pages.dev/40
  • ni5vv7p8uk.pages.dev/265
  • ni5vv7p8uk.pages.dev/461
  • ni5vv7p8uk.pages.dev/256
  • ni5vv7p8uk.pages.dev/363
  • teknik dan cara pengolahan kecap